Recent Post

Jumat, 11 Juni 2010

Teori Sistem Sosial

Pendekatan system social memiliki beberapa keuntungansebagai berikut :

a. Ia merupakan pendekatan yang konperhensif.
b. Pendekatan konperhensif ini belum dapat memetakan seliruh aspek prilaku manusia.
c. Pendekatan system akan dapat menawarkan suatu kerangka kerja bersama yang sangat bermanfaat.
d. Hukum parsinomi, bahwa penjelasan yang lebih disukai mengenasi suatu fenomenon adalah penjelasan-penjelasan yang paling sederhana

A.Model Sistem

Pendekatan system didasarkan paa asumsi bahwa segala sesuatu, apapun bentuknya, baik mahluk hidup maupun bukan mahluk hidup dfapat dipandang sbagai system-sistem dan memiliki aspek-aspek yang bisa dipelajari.

Disamping itu pendekatan system dapat digunakan untuk mengatur pengetahuan mengetai kesatuan-kesatuan social. Pendekatan system social dapat diterapkan pada semua fenomenon, dari partikel sub-atomik sampai kepada jagat raya.

B.Sistem Sosial

Suatusistem social buykan suatu bentuk usaha organisasi social, kesatuan social ataupun kolektivitas social, melainkan suatu model analitil yang dapat diterapkan kepada semua tingkatan proses pengorganisasi soaialan dari tingkatan keluarga sampai kepada bangsa.. Model system soaial mencakup kesatuan-kesatuan yang saling berinteraksi, masing-masing kesatuan memiliki bagiian dan setiap kesatuan adalah bagian dari kesatuan-=kesatuan yang lebih besar..

Kita adlah mahluk social yang satu sama lain saling memiliki dan memiliki hubungan dengan mahluk lain selain kita. Maka disini terjadi keseimbangan hak dan tanggung jawab. Contoh hutan yang ditebang liar menyebabkan rusaknya hutan lindung, maka akan terjadi erosi, banjir, tanah longsor dan jika itu terjadi maka yang akan menerima akibatnya adalah manusia disekitarnya. Contoh lain dengan terjadinya bencana tsunami di Aceh berakibat fatal ratusan ribu manusia meningggal, ratusan ribu tempat tinggal rata dan hancur, fasilitas-fasilitas umum seperti sekolah, perkantoran, tempat ibadah, terminal, bandara, dan sebagainya luluh lantak dan akibatnya menghancurkan denyut kehidupan Aceh, system keamanan hancur, system ekonomi hancur pula, jaringan komunikasi terputus, I,mbas yang lebih besar dirasakan oleh masyarakat Indonesia.. Ternyata kesejahteraan individu-individu dan kesejahteraan kelompok tidak bisa dipisahkan satu nsama lain, sehingga jika kelompok tidak bisa memenuhi kebutuhan individu, maka situasi semacam ini berbahaya..

Sistem social berlainan dengan system atomic, system mokuler, atau system galatik, system social terbentuk oleh orang atau kelompok orng-orang yang saling berinteraksi dan saling mempenmgaruhi prilaku. Satu contoh di Rumah Sakit Hasan Sadikin antara bulan Oktober hingga November terdapat 17 bayi yang dilahirkan telah terjangkit virus HIV (Human ummunodeficiency Virus) bayu yang tidak berdosa ini tertular dari ibunya, ibunya positif HIV karena tertular dari suaminya dan para suami ibu-ibu bayi tersebut telah mengidap HIV dikarenakan factor prilaku yang menyimpang yakni ada yang senang melacur, atau pecandu narkoba. Dari data belasan bayi tersebut itu menjadi pertanda , bahwa penyakit yang belum ada obatnya tsbt sudah masuk dalam keluarga. Kondisi tersebut jelas akan mempengaruhi kehidupan manusia tersebut baik secara kualitas maupun kuantitas.

Macro functionalist vs Sociobehaviorist. Jika dikatakan bahwa system berada dalam semua tingkatan, dari tingkatan perorangan (individual person) sampai kepada kebudayaan dan masyarakat luas (society)< maka kita hendaknya dapat menunjukan secara khusus apa yang kita jadikan pegangan sebagai kesatuan dasar (basic unit) dari suatu system social. Dalam hal ini ada dua pandangan yang berbeda dalam sosiologi yakni Macro funcionalists yang memandang prilaku sidtem maupun komponen-komponenya ditentukan oleh kebutuhan-kebutuhan dan tujuan-tujuan system. Sedangkan sebaliknya dengan pandangan yan kedua Social behaviorists dan social interactionists yang memandang system terkecil dan prilaku perorangan sebagai focus utama. Menurut mnereka system social hanyalah merupakan pengelompokan kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh individu-individu tersebut.

Contoh yang bisa kita lihat , misalnya di Indramayu ada satu kelompok masyarakat yang menganggap bahwa menjadi pelacur bukan merupakan perbuatan yang hina, tetapi justru mampu meningkatkan martabat dan mampu meningkatkan kesejahteraan secara materil. Seorang suami bisa menjadi mucikar bagi anak dan isterinya, atau ayah dan ibu sudah biasa menjadi germo bagi anak-anak perempuannya. Apakah mereka beragama, ya mereka beragama, bahkan tidak jarang para wanita ini melacurkan diri tetapi tetap menjalankan shalat lima waktu. Bahkan status haji banyak disandang germo. Prilaku yang salah itu seperti sudah menjadi nilai yang benar karena masyarakat secara keseluruhan merestui hal tersebut dan bahkan berkembang daerah Indramayu tersebut menjadi pemasuyk terbesar pelacur seantero Nusantara.dan kondisi masyarakat tersebut membuat pemerintah sendiri tidak berdaya dan juga tidak ada usaha yang sungguh-sungguh untuk menyembuhkan penyakit masyarakat tersebut.

Focal system, konsep Holon ini menurut Arthur Koestler yang mengatakan bahwa setiap kesatuan (entity) secara simultan merupakan satu bagian dari kesatuan yang lebih besar dan satu kesatuan yang berdiri sendiri. Penggunaan konsep Holon dalam pendekatan system social akan membawa akibat-akibat logis sebagai berikut :

1. Bahwa pendekatan system menghendaki ditetapkannya suatui system fokal yang membentuk persepektif mengenai system yang menjadi perhatian utama. Misalnya jika keluarga sebagai system fokal, maka jika kita menggunakan konsep holon perhatian harus kita arahkan baik kepada anggota-anggota keluarga sebagai satu kesatuan maupun kepada lingkungan yang kita anggap penting seperti sekolah, komuniti, organisasi kerja. Jadi kita harus melihat keluarga sebagai suatu kesatuan maupun sebagai suatu bagian dari system yang lebih. Contoh jika di satu lingkungan masyarakat terdapat seseorang yang memiliki prilaku sexual yang menyimpang, seorang remaja suka melakukan pelecehan sexual kepada anak dibawah umur, prilaku penyimpangan tersebut sangat menggelisahkan masyarakat . prilaku tersebut tidak terjadi secara spontan tetapi dikarenakan factor keluarga yang mendukung terbentuknya prilaku salah tersebut.Misalnya anak tersebut sering menonton vcd porno dan orang tua cenderung tidak memperhatikan anak, tidak memberikan ddidikan agama yang benar, tetapi masalah keluarga lainnya ada kekerasan dalam keluarga, bahkan tidak mustahil anak tersebut pernah mendapatkan perlakuan yang tidak senonoh dari keluarga terdekat atau dari tetangga.

2. Bahwa hubungan sebab akibat (causal net work) yang dilukiskan diatas tidak lah merupakan hubungan suatu arah melainkan hubungan yang berganda dan multidimensial. Dengan kata lain prilaku tidak ditentukan oleh satu holon( ditinjau sebagai bagian dan kesatuan yang berdiri sendiri) tetapi oleh interaksi dan saling mempengaruhi antara system-sistem dan subsistem, atau holon dalam berbagai tingkatan.

3. Akibatnya kita harus memandang bahwa hubungan sebab akibat linear( linear cause-effec relationshif) tidak ada dan kiranya tidak lah tepat untuk melihat prilaku manusia secara demikian.

Jadi dengan menerima konsep holon, berarti kita tidak berfihak kepada pandangan wholistik ataupun automistic, melainkan kita menerimas pandangan kontekstual, interaksional, transaksional, pluralistic, atau perspektivistik.

D. Energi Dalam Sistem Sosial

.Inti setiap system adalah energi, didalam system social terdapat pertukaran energi, energi yang dimaksud memang tidak dapat diamati secara langsung. Keberadaannya hanya dapat kita simpulkan dari pengaruh-pengaruh ysng ditimbulksn terhadap system dan bagian-bagiannya. Didalam system social dalam menggunakan konsep energi hanya dalam analog dan kontruksi berfikir. Dalam pengertian ini energi bisa didefinisikan sebagai berikut :

1. Kemampuan atau kapasitas melakukan kegiatan (capacity op action)
2. Sebagai kekuatan untuk mempengaruhi terjadinya perubahan ( power to effect change)

Konsep Entropy dan Sinergy merupakan dua konsep yang sangat penting dalam kaitannya dengan konsep energi. Entropy mengacu kepada kecenderungan suatu system kea rah kekacauan yang ditandai dengan semakin menurunnya energi. Sedangkan Synergy mengacu kepada proses pelipatgandaan energi.

Fungsi-fungsi dasar system jika digambarkan secara sederhana melalui diagram adalah sebagai berikut

1. Fungsi JE dan JI




Pasangan fungsi pertama (sel JE dan JL) mengacu kepada fungsi menjamin (scuring) energi. JE adalah fungsi menjamin enrgi yang berasal dari luar ( eksternal) system atau mengimpor energi dari lingkungannya. Dalam diagram digambarkan bahwa keempat fungsi itu saling bergantung satu sama lain

Dalam kehidupan keluarga misalnya, seorang suami yang korup bisa terjadi akibat berbagai faktoe yang mendorongnya untuk melakukan hal tersebut, dia tahu bahwa korup itu perbuatan yang tidak benar, namun dorongan dari berbagai factor tersebut begitu kuat, hingga ia tak kuasa untuk menghindar dari perbuatan salah itu. Faktor isteri yang konsumtif, banyak tuntutan, gaya hidup yang berlebihan akan mampu membangunkan keinginan suami untuk memenuhi tuntutan isteri. Disamping isteri anakpun mampu memberikan kekuatan untuk korup jika dimanjakan secara materi oleh ayah dan ibunya, dan dilingkungan tempat dia bekerja ada peluang besar untuk melakukan korup, yakni jabatan. Tujuan kelurga ini adalah kekayaan, karena mereka beranggapan bahwa materi adalah segala-galanya dan jika satu saat korupnya terbongkar, maka keluargapun menjadi hancur, dan yang lebih hebat lagi anak pecandu narkoba hampir 80 % akibat keluarga yang orang tuanya melakukan korup!

3. Fungsi TE dan TI

Pasangan fungsi dasar kedua (sel TE dan TI) berkaitan dengan penggunaan energi untuk mencapai tujuan system.. TE merupakan fungsi yang dilaksanakan terhadap system di luar dan ini berkaitan dengan JE, JL, dan TI. Dengan perkataan lain suatu system sebagai holon senantiasa mengadakan transaksi dengan system-sistem diluarnya guna mencapai tujuan system sebagai suatu keseluruhan atau komponen-komponennya.. Sebagai contoh : seorang penipu memiliki daya pikat tersendiri, ia akan merayu calon korbannya dengan perkataan manis dan dia punya kemampuan unuk meyakinkan kliennya. Gaya bicara, gerak tubuhnya sang penipu mapu menjerat calon korbannya, akhirnya ia akan menyerahkan ap yang diinginkan oleh sang penipu.

E. Organisasi Dalam Sistem Sosial

Organisasi merupakan suatu konsep yang tidak secara implicit mengisyaratkan adanya kompleksitas, keefektivan suatu organisasi hendaknya diukur dari kemampuannya untuk memenuhi tujuan-tujuan system maupun tujuan-tujuan unsure-unsur komponen-komponennya. Konsepsi kepribadian Freuud mengacu kepada pengoreganisasian yang terdiri atas tiga serangkai yaitu : id, ego, dan superego. Ketiga unsure tersebut harus selaras.

Organisasi memiliki cirri-ciri sebagai berikut :
a. Adanya pembagian kerja, kekuasaan, dan tanggung jawab organisasi
b. Adanya satu atau beberapa pusat kekuasaan yang dapat menguasai kegiatan kerjasama organisasi dan mengarahkannya kepada tujuan-tujuan yang hendak dicapat.
c. Adanya substitusi personil

Teori – teori Organisasi
Teori/model klasik
Model ini sering disebut juga sebagai teori mesin, karena teori ini memulai dengan asumsi bahwa suatu organisasi pada dasarnya merupakan kesatuan pisikologis (Dubin 1961, p28).
Prinsip-prinsip organisasi formal adalah sebagai berikut :
a. adanya pembagian kerja, dengan setiap unit memiliki tugas-tugas yang spesifik.
b. Kesatuan pengawasan, yakni pengawasan yang disentralisasikan.
c. Piramida control, dengan setiap unit menjadi bawahan dari unit yang ada diatasnya didalam hierarki.
d. Pusat kekuasaan (authority) yang berada pada pada puncak piramida.


Model Relasi Kemanusiaan (Human Relation)
Sebagai reaksi terhadap teori mesin di atas, munculah teori relasi kemanusiaan. Factor-faktor seperti komunikasi , partisipasi, dan kepemimpinan memperoleh kepentingan dalam pandangan ini.

Teori Strukturalis
Perbedaan utama antara teori strukturalis dengan kedua teori yang terdahulu adalah bahwa kedua teori terdahulu tersebut mengakui ketidakmungkinan dihindarkannya konflik didalam organisasi.
Teori strukturalis memadukan teori-teori system dalam arti bahwa adanya komponen-komponen di dalam organisasi, dan bahwa komponen-komponen ini kadang-kadang memang saling bertentangan.

Teori Neo-Klasikan atau Teori Sistem Pengambilan Keputusan
Etziono menanamkan teori ini sebagai aliran neo-klasikal dalam pengertian bahwa teori ini lagi-lagi juga menekankan pada pencapaian pengambilan keputusan yang rasional sedapat (bilamana) mungkin.

Perbandingan Antara Model-Model (Teori)
Dengan Model Sistem Mengenai Organisasi
Model system yang biasa disebut natural system model didasari oleh asumsi bahwa :
a. Organisasi dapat dianggap sebagai natural-whole
b. Struktur-struktur organisasional, menurut model ini dipelihara, baik secara spontan maupun secara homeostatic.
c. Yang menjadi focus perhatian model system ini bukan penyimpangan – penyimpangan dari rasionalitas, melainkan hancurnya keseimbangan organisasional.
d. Model system alamiah ini secara khas didasarkan pada organismic model yang memberi tekanan kepada interdependensi antara komponen-komponen organisasi.

Pernbandingan antara Organisasi dengan Komuniti
Menurut Edward O.Moe (Moe, 1966, p.00)
a. Komuniti adalah system yang terdiri dari system – system suatu komuniti meski kecil sekalipun, didalamnya tercakup berbagai macam institusi dan organisasi.
b. Kominiti secara structural maupun fungsional tidak tersentralisasi seperti yang terdapat didalam suatu organisasi.
c. Komuniti sebagai sebuah system social memiliki hakekat yang implicit, yang berbeda dengan sebuah organisasi formal yang memiliki hakekat eksplisit.
d. Organisasi bukanlah merupakan system “yang alamiah” seperi halnya keluarga dan komuniti, melainkan merupakan kelompok “bentukan” (artificially formed).


















Evolusi Sistem Sosial
Steady state merupakan suatu istilah yang dipinjam dari ilmu fisika untuk menggambarkan suatu keadaan dalam nama energi secara terus-menerus dipergunakan untuk memelihara hubungan antara begian-bagian dan mempertahankan hubungan – hubungan tersebut agar jangan sampai rusak atau hancur.
Steady state merupakan keadaan dalam mana keseluruhan system berada dalam keseimbangan (balance). Steady state ditandai dengan keorganisasian yang tinggi, kompleksitas dan keterbukaan terhadap lingkungan . berbeda dengan equilibrium dan homeostatis yang mengacu kepada keseimbangan yang mantap (fixed).
Hal-hal yang penting lainnya yang berkaitan dengan konsep steady state, equilibrium, dan homeostatis adalah bahwa :
1. equilibrium menuntut ketegangan dan pergesekan minimum dan seminimal mungkin berinteraksi dengan lingkungan.
2. Homeostatis juga menuntut stress dan ketegangan minimum, namun menginginkan berinteraksi dengan lingkungan, sedangkan.
3. Steady state tidak menentu ketegangan minimal, interaksi antara komponen-komponen maupun antara sistim dengan lingkungannya merupakan syarat penting untuk terjadinya steady state.

Karakteristik Struktural Dalam Sistem Sosial
Boundary, Linkage, san Sistem “terbuka” dan “tertutup”. Agar dapat dibedakan dengan lingkungannya, maka suatu system harus memiliki batas-batas atau ranah – ranah yang bisa ditandai.
Hierarki, Autonomy, bagian-bagian dari system saling berhubungan satu sama lain dengan berbagai cara. Salah satu dari bentuk hubungan adalah “hubungan vertical” atau “hubungan hierarki”
Bentuk hierarki kedua adalah kekuasaan dan control. Beberapa bagian system mengontrol bagian-bagian yang lain melalui pengaturan akses kepada sumber atau melalui pengaturan komunikasi.
Bentuk hierarki ketiga adalah authority. Beberapa bagian system berfungsi sumber sangsi dan pembenaran.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembicaraan mengenai hierarki adalah : hierarki dapat mengacu pada control dan kekuasaan, dalam mana beberapa bagian untuk memperoleh sumber vital tergantung kepada bagian bagian yang lain.

Unsur-Unsur Perilaku Dalam Sistem Sosial
Ada tiga bentuk perilaku :
1. Kontrol social dan sosialisasi
Bentuk control persuasive biasa kita namakan “kekuasaan” atau power. Salah satu bentuk control social adalah sosialisasi yang merupakan upaya penginduksian orang kedalam cara-cara hidup dan kehidupan system social.
2. Komunikasi
Pertukaran energi/Informasi merupakan aspek perilaku yang penting bagi suatu system. Keterorganisasian suatu system bergantung pada keevektifan komunikasi.
3. Umpan Balik
System biasanya membangun cara-cara untuk mengirim dan menerima informasi. Feedback merupakan cara utama yang digunakan system mengarahkan diri dan mencapai tujuan-tujuan.
4. Adaptasi
Feedback dapat diidentifikasi dengan adaptasi. Namun disini adaptasi kita bahas secara terpisah untuk menekankan dua hal yaitu :
1. Adaptasi sering dianggap sangat penting, karena system harus menyesuaikan diri (beradaptasi dengan lingkungannya.
2. Adaptasi dapat dilihat dalam dua bentuk yaitu asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah suatu bentuk penyesuaian diri dimana informasi yang masuk diinterpretasikan sama dengan informasi-informasi yang telah ada sebelumnya atau diintegrasikan ke dalam struktur yang ada. Sedangkan akomodasi adalah modifikasi system untuk mengadaptasikan diri kepada kondisi-kondisi lingkungan.

Share/Bookmark

1 komentar:

Anonim mengatakan...

terima kasih artikelnya, sangat bermanfaat.

www.kiostiket.com

Posting Komentar

  • facebook icon
  • twitter icon
  • rss feed icon
  • email icon